Sebuah Kata Sebuah Cerita: 2013


Archive for 2013

Celoteh Dosen

Ruang membisu tanpa kata

Ketika LCD berceloteh materi

Dan Dosen berceloteh kata penuh tanda tanya

Mahasiswa pun bungkam

Saat itulah kebingungan mulai melanda

Bak mematikan otak

Pertanyaan pun terlontar

Sedang bolpoint dan kertas bersenggama dengan enaknya

Tak terlupa

Jam dinding pun berbicara

Sebagai simbol kepulangan

Rindu Dan Rindu

Sayang. . .

Gelap malam yang membisu ini


Selalu memuntahkan kerinduanku

Rindu yang menjelma layaknya rasa sayangku padamu

Sayang. . .

Rindu ini tentang rindu yang mendalam

Bak sebagai pelepas rindu batinku

Bangkitlah jiwamu sayang karena rindu ini menanti sang kasih

Kerinduan


Gelap malam ini selalu menumbuhkan suatu kerinduan

Kerinduan yang selalu tumbuh layaknya rasa sayangku padamu

Kerinduanku bukan sembarang kerinduan

Hanya lah kerinduan yang sangat mendalam

Datang lah padaku karena hanya kamu pelepas rinduku

Bangkit dari tidurmu dan sambut kerinduanku ini 

Indah Bersamamu


Indah?

Memang indah bila semua dilakukan bersamamu

Dikala susah akan berubah menjadi senang

Dikala ada tangis kamu lah penawar tangis dan kamu lah penumbuh senyum

Semua dilakukan beralaskan rasa yang bersatu di antara kita

Rasa sayang dan cinta itu lah rasa yang selalu tumbuh di antara kita

Mempererat dan mengokohkan kita berdua

Menatap kedepan menghilangkan masa lalu yang sudah berlalu

Menjemput kebahagiaan yang ada didepan kita

Hanya bersamamu lah semua terasa indah

Just With You!!!

Keraguan Dalam Sebuah Kemauan


Ternyata malam ini pun sama

Tak ubahnya seperti dulu

Yang masih saja tak bernyawa

Meski hujan telah memainkan rintiknya

Lantunan yang kuharapkan

Masih saja membisu

Bak mulut menikam dengan sendirinya

Mungkin ini hanya suara yang menghantui

Disetiap keraguanku